Melipat Baju
Setelah delapan tahun ku kenakan, ak mulai mendapati bajuku bolong dan sobek. Mungkin karena aku terlalu keras mencucinya. Ada bagian bolong juga karena tak sengaja tersengat setlika. Bbrp tahun belakangan memang sudah tak layak baju ini dipakai. Tapi aku sayang. Jadi aku terus mengenakannya. Hal yang menyedihkan bahkan aku mendapati diriku masuk angin karena memakai baju yang bolong ini. Aku tau aku harus berhenti dan mencari baju yang lain, tapi aku terus menyangkalinya karena aku sudah terlanjur nyaman mengenakan baju ini. Baju ini memberiku kenyamanan yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya. Bahannya adem, potongannya pas, warnanya hitam, walaupun aku tak bisa memakan baju ini keluar rumah. Aku tidak bisa menampilkan bajuku yang compang camping ini kepada orang lain. Nanti apa kata mereka ketika mereka tau aku mengenakan baju compang-camping.
Tapi beberapa waktu ini, aku mulai menyadari dan menerima. Aku harus mencuci dan memberinya pewangi. Untuk kemudian dilipat dan dimuseumkan sebelum mungkin nanti di waktu selanjutnya, disingkirkan. Berat awalnya, tapi pelan-pelan aku harus menerima. Mencari lagi baju yang pas dikenakan. Walaupun prosesnya tak mudah pastinya. Tapi akan kutemukan lagi baju yang nyaman itu, yang bahannya lebih halus, potongannya pas, yang bisa aku tunjukkan kepada semua orang. Dan yang tak kalah pentingnya, yang bisa membuatku terlihat lebih percaya diri dan menyayangi diriku sendiri. Memang menghilangkan kemelekatan itu suatu keharusan. ❤️🩹
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda