Tak terhitung lagi seberapa sering tatapan itu tertuju akan kekosongan ini
Ribuan kalipun rasanya tak berarti
Namun kali ini tak lagi sama,
tatapan itu,
pancaran sinar itu,
Seolah radarku menangkap sebuah sinyal yang berbeda
Hatinya mengisyaratkan harapan yang sejuk seperti tatapannya
Mungkin didalamnya tersirat kasih juga sepotong perhatian
Hingga saat ini aku tak mengerti makna tatapan itu,
karena aku tau jari-jari manisnya telah tertambat pada jari-jari manis lain
Apa maksud tatapan itu?
Tatapan yang selalu tertuju padaku?
Disetiap detik fokusnya tertuju pada kekosongan ini, aku selalu mencari jawaban atas segala pertanyaanku
Namun tak secuilpun kudapati jawabnya, tak pernah kutemukan alasan disetiap kerling sejuk tatapnya
Tanpa kusadari, disetiap aku mencari jawabnya, perasaan indah tanpa permisi menyelinap masuk hingga ulu hati
Dan memunculkan berbagai imajinasi tentang cinta
Tapi apakah iya itu cinta?
Benarkah nyatanya?
Rasanya tak mungkin, dengan sekuat tenaga aku kembali menyadarkan akal sehatku
Menghentaknya dan menghidupkan kembali kenyataan bahwa ia bukan orang bebas sepertiku
Lalu apa?
Apa arti sejuk tatapnya?
Apakah dia hanya ingin mengajakku terbang?
Membuatku merasakan betapa indah kepakan sayapnya,
kemudian seketika itu ia melepaskan gengamannya saat aku tengah terbuai lembut sayapnya!
Apakah itu yang selalu ia lakukan?
Memohon untuk singgah tanpa pernah tinggal?
Memberikanku sayap untuk bersenandung ke awan, dan mengambil kembali sayap itu, membiarkanku jatuh terhempas
Inikah caramu menyakitiku?
Datang dengan berbagai rasa,
dan pergi hanya dengan manis,
menyisakan garam, asam, dan pahitnya untukku?
