Selasa, 15 Juli 2025

Manusia Rapuh

Frasa ini menjadi sangat menarik. Bagaimana digambarkan manusia adalah sesuatu han yang sangat rapuh. Di balik tulang kuat dan ototnya yang terlatih. Hatinya sangat rapuh. 

Kamis, 03 Juli 2025

ZEICHNUNG

Pertengahan bulan Juni lalu, ketika mengikuti seminar Prof. Djo, sebuah lembar kerja memantik kreativitas. Waktu itu sempat membaca sebuah konten, berdasarkan hasil peneitian, mencoret-coret kertas atau menggambar, merupakan salah satu bentuk terapi mengatasi stress. Lalu aku coba lah. Hasilnya, kurasa, tidak begitu buruk. 



Lalu seminggu kemudian, kuputuskan untuk membeli sketchbook. Untuk media Stress Relief. Sudah terpikir sejak di kereta ketika pulang ke Yogya. Mau menggambar siluet pemandangan di kereta. Tapi belum kesampian. Lalu akhirnya hari ini, Kamis, 3 Juli 2025. Mulai menggambar. Mungkin ini akan jadi pilihan stress relief yang menyenangkan. ❤️‍🩹



Selasa, 01 Juli 2025

Hi, JULI

Teman.


Melegakan dan membahagiakan sekali punya teman. Teman yang bisa diajak bicara ngalor-ngidul. Masih ingat kan, aku suka bercerita? Temanku satu ini, kami jarang keep in touch ketika keeseharian. Kami cukup saling melihat update an media sosial. Tapi ketika waktu mengizinkan, kami selalu mengusahakan pertemuan. Mulai dari zaman kuliah, kerja, dan sekarang temanku ini sudah memiliki satu putri. 

Menjaga pertemanan ini cukup sederhana. Dan menyenangkan tentunya. Tidak banyak drama. Terima kasih, Ibu Suri Nala. ❤️‍🩹



Terima kasih pula, Nicho, Eka yang selalu ada di Jakarta, Bogor ataupun di Jogja ❤️‍🩹


Untuk yang selalu ada juga, di Bogor. Mas Rico, Bu Arini, Bu Maya.❤️‍🩹







Minggu, 29 Juni 2025

LINE


Biar hilang bersama aplikasi yang tak teristall. Masih ingat kan, kalau aku suka bercerita? Aku suka menceritakan apapun kepadamu. Tapi semenjak energi itu lenyap, semuanya senyap. Bunyi notifikasi favoritku pun hening. Hijaunya mulai memudar, berganti coklat. Siap untuk gugur dan mengering. Sudah empat bulan semenjak bunyi notifikasi itu lenyap. 

Kamu tak lagi tertarik menggunakannya. Ketertarikanmu padaku pun juga sirna seketika. Maukah kau ceritakan kepadaku, apa yang membuatmu berubah pikiran? Apa yang telah kulakuan hingga kita berakhir seperti ini? 

Puluhan kali kutanyakan. Tapi tak pula ku dapatkan jawaban. Jawaban itu juga lenyap seiring notifikasi yang senyap.

Katamu waktu kita sudah habis. Tapi aku masih ingat jelas kalimat ini. WAKTU SELALU ADA, KITA YANG TIADA. 

Mungkin, memang kamu yang tiada. Energi itu bagaikan hilang ditelan kilat. 

Jumat, 27 Juni 2025

Meski

Akhir-akhir ini aku kurang suka dengan kata itu. Ketika aku bertanya, "Sayangkah kau padaku?"

Dan kamu menjawab, "Sayang, meski pun ...."

Kenapa tidak kau jawab dengan "Sayang" saja. Kenapa harus ada meski yang mengikutinya. Bukankah sayang dan kasih ada tanpa syarat?

Kamis, 26 Juni 2025

Kemelekatan

Beberapa waktu belakangan ini, terasa familiah sekali dengan kata kemelekatan. Bahwa manusia harus belajar melepaskan semua kemelekatan. Bahwa semua hal yang ada di dunia ini sama sekali tidak ada yang milikmu. Bahkan tubuhmu sendiri. Semua yang ada di alam semesta ini milik Tuhan dan milik alam. Katanya, dengan melepaskan kemelekatan, kita bisa mencapai titik happiness. 

Tapi bagimana caranya, Tuhan? Dia tidak membalas pesan singkatku selama kurun waktu tertentu saja, aku sudah patah hati. 


Hari ini aku kembali menanyakan hal yang sama. Aku hanya perlu satu kata saja. Namun kamu akhir-akhir ini selalu menambahkan kata "meski". Aku tidak perlu kata meski.

Selasa, 24 Juni 2025

Aku Tidak Tau

Liburan kali ini, aku memutuskan hanya pulang selama satu minggu. Entahlah. Aku tak mengerti. Aku membeli tiket di hari Minggu. Padahal aku masih bisa pulang di hari senin. Apa aku reschedule saja ya?


Akhirnya aku ubah. Tinggal sehari lebih lama nampaknya bukan perkara ❤️


Sudah paling tepat. Hari minggu nampaknya masih terlalu cepat.